-->

Proses Perkembangan Kepribadian Manusia

Perkembangan Kepribadian Manusia
Masa kini sering terjadi konflik yang disebabkan oleh kepribadian yang yang belum matang. Banyak diantara kita yang belum dapat memahami diri sendiri. Budaya meniru sikap negatif mengindikasikan adanya miskin kepribadian. Manusia diharapkan mampu untuk mengatur dan mengarahkan kepribadian dengan proses dan cara yang benar. Kepribadian merupakan sifat dan sikap dari seseorang yang menunjukkan watak dasar dari manusia. Secara umum ada dua macam kepribadian yaitu introvert dan ekstrovert. Kedua jenis kepribadian tersebut memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Kepribadian manusia terbentuk dari beberapa faktor antara lain hereditas dan enviromental. Pendidik (keluarga, sekolah, masyarakat) dituntut untuk menciptakan proses yang baik apabila ingin memiliki generasi bangsa yang berkepribadian mulia. Penelitian ini dapat menyadarkan pembaca untuk memahami arti dari kepribadian yang sesungguhnya.

Kepribadian merupakan sesuatu hal yang tersurat dan tersirat pada diri seorang manusia. Kepribadian seorang manusia dipengaruhi oleh banyak aspek. Kepribadian seorang manusia juga memiliki dampak yang signifikan terhadap kepuasan dan kebahagiaan seseorang. 

Setiap manusia memiliki kepribadian yang berbeda-beda meskipun, terkadang memiliki kemiripan ataupun kesamaan. Seperti yang saya sampaikan tadi, bahwasanya kepribadian manusia beragam disebabkan oleh banyak aspek. 

Kepribadian yang cenderung baik ataupun kurang baik tersebut sebenarnya memiliki kekurangan dan kelebihan masing-masing. Melihat banyaknya potensi yang dimiliki oleh manusia terutama akal, seharusnya manusia mampu mengurangi kekurangan dan memupuk kelebihan yang ada pada dirinya. 

Pendidikan merupakan bagian yang memiliki porsi cukup banyak terhadap terbentuknya kepribadian manusia. Pendidikan meliputi pendidikan dalam kandungan, pendidikan orang tua dan pendidikan formal dan non-formal. Pendidikan yang tepat akan mewujudkan manusia yang memiliki kepribadian yang baik.

Pada masa sekarang sering kali ditemukan manusia yang memiliki kepribadian yang kurang baik sehingga menimbulkan permasalahan pada dirinya sendiri ataupun makhluk disekitarnya. Padahal sudah dijelaskan didalam al-Qur’an bahwasanya manusia memiliki tugas sebagai khalifah dibumi. Bagaimana jika makhluk yang dijadikan khalifah tersebut ternyata memiliki kepribadian yang kurang baik?

Memang pengetahuan mengenai kepribadian manusia yang paling valid hanya Tuhan dan dirinyalah yang mengetahui, namun setidaknya kita memanfaatkan akal yang telah dianugerahkan Tuhan kepada kita untuk menyelidiki, mengarahkan dan mewujudkan kepribadian manusia yang seutuhnya. Terlebih posisi kita sebagai seorang praktisi pendidikan, seharusnya kita mengetahui apa itu kepribadian dan segala macam pengetahuan mengenai hal tersebut agar kita mampu memberikan upaya yang tepat untuk menciptakan generasi bangsa yang memiliki kepribadian yang mulia untuk kemajuan bangsa.

Atas dasar itulah, penulis berargumen bahwa kita sebagai praktisi pendidikan perlu untuk mengetahui segala informasi mengenai proses perkembangan kepribadian manusia.

Perkembangan Kepribadian Manusia

Kepribadian didalam bahasa inggris disebut dengan “personality” berasal dari bahasa Yunani Kuno yaitu prosopon atau persona yang berarti ‘topeng’ yang biasa digunakan dalam pertunjukan teater. Para pemain drama dalam pementasan teater biasanya menggunakan topeng dan berekspresi sesuai dengan topeng yang dipakainya.

Menurut Gordon Allport, kepribadian adalah organisasi dinamis dalam individu sebagai sistem psikofisik yang menentukan caranya yang khas dalam menyesuaikan diri terhadap lingkungan. (Personality is the dynamic organization within the individual of those psychophysical systems that determine his unique adjustment to his environment).

Didalam buku Daniel dan Lawrence dikemukakan bahwa kepribadian merupakan kualitas psikologis yang memberikan kontribusi terhadap ketahanan (enduring) individu dan pola khusus dari perasaan, pola pikir, dan perilaku. Enduring disini diartikan bahwa karakteristik kepribadian merupakan kualitas yang setidaknya konsisten sepanjang waktu dan dalam berbagai situasi dalam kehidupan seseorang.

Perkembangan kepribadian manusia dinyatakan senantiasa berubah oleh para ahli. Dibawah ini akan saya paparkan beberapa fase perkembangan manusia menurut para ahli, antara lain:

1. Allport 

Allport menyatakan perkembangan kepribadian manusia dikategorikan dalam tiga fase perkembangan sebagai berikut:

a. Masa bayi (neonatus)

Pada saat ini, bayi belum memiliki sifat-sifat khusus, yang muncul hanyalah hasil dari interaksi dengan lingkungan. Pada masa ini, bayi didorong oleh kebutuhan untuk mengurangi rasa sakit dan meningkatkan rasa nikmat. Sebagian dari tingkah laku bayi dipandang sebagai awal pola kepribadiannya kemudian. Pada tahun pertama anak telah menunjukkan dengan pasti watak yang khas. Pada paruh kedua tahun pertama, anak sudah mulai menampakkan kualitas-kualitas unik yang kiranya menjadi atribut kepribadiannya yang bersifat tetap.

b. Masa kanak-kanak 

Pada masa ini, pengasuhan orang tua dan lingkungan sangat berpengaruh terhadap perkembangan kepribadian dimasa mendatang. 

c. Masa dewasa

Pada masa dewasa ini, ditemukan kepribadian yang tingkah lakunya ditentukan oleh sifat yang sudah terorganisasi secara harmoni. Pada masa dewasa, faktor yang mempengaruhi perkembangan kepribadian manusia adalah kesadarannya terhadap tujuan hidup selanjutnya. Mereka sudah tidak lagi terlalu terikat oleh orang tua maupun lingkungannya. Perilakunya didasarkan atas kesadaran, kemauan/niat/ motivasi dan pengetahuan.

2. Freud

Freud mengembangan teori kepribadian yang merujuk pada perkembangan seksual. Adapun tahap-tahapnya sebagai berikut:

a. Tahap Oral

Tahap oral dimulai dari 0-1 tahun. Pada tahap ini, anak menjadikan mulut sebagai sumber kenikmatan. Perbuatan seperti menghisap dan menelan merupakan metode utama untuk mendapatkan kepuasan. Misalnya seorang anak memasukan jari kedalam mulutnya.

b. Tahap Anal 

Tahap ini dimulai dari 1-3 tahun. Anus menjadi sumber kenikmatan pada masa ini. misalnya yaitu dengan BAB. Pada masa ini, orang tua harus memulai untuk melatih kebersihan pada anak.

c. Tahap Phalllik

Tahap ini terjadi pada usia 4-5 tahun. Anak mulai memperhatikan alat kemaluannya. Pada masa ini terjadi perkembangan psikologis, terutama terkait dengan kehidupan psikososial keluarga atau perilakunya terhadap anak. Anak mulai berperilaku mementingkan dirinya sendiri dan berorientasi pada dirinya sendiri.

d. Tahap Latensi

Tahap ini dimulai pada usia 6-12 tahun. Tahap ini merupakan tahap tenang dimana segala sesuatu yang berhubungan dengan seks dihambat dan ditekan. Pada tahap ini anak mengembangkan kemampuan mengalihkan dorongan yang tidak sesuai dengan sesuatu yang lebih baik. misalnya dengan mengerjakan tugas sekolah dan olahraga.

Anak sudah mulai mengembangkan relasi sosial melalui perhatian dan pertemanan meskipun hanya terbatas pada teman yang memiliki jenis kelamin sama. Proses identifikasi juga engalami perluasan yang tidak hanya terbatas pada orang tuanya namun semua orang yang ada disekitarnya.

e. Tahap Genital

Tahap ini kisaran umur 12 atau 13 tahun. Pada tahap ini, seorang anak mulai masuk pada masa remaja yang ditandai dengan kematangan organ reproduksi. Anak sudah mulai mencintai orang lain dan memiliki motif altruis (memperhatikan orang lain).

Pada masa ini anak terdorong untuk berpartisipasi dalam suatu kegiatan kelompok dan perhatiannya sudah tidak pada kenikmatan dirinya sendiri akan tetapi pada kehidupan sosial yang nyata.

Gangguan Kepribadian Manusia

Gangguan kepribadian merupakan pola pengalaman dan perilaku tidak wajar sehubungan dengan pikiran, pikiran, perasaan, hubungan pribadi, dan pengendalian dorongan keinginan.

Karakter seseorang ditampakkan oleh kepribadiannya, yairu pola pikir, perasaan dan perilaku kebiasaan yang dimilikinya. Apabila sesorang tidak dapat menyesuaikan diri dengan orang lain atau cenderung antisosial, maka orang tersebut dapat didiagnosis sebagai orang yang menderita gangguan kepribadian.

Mahari menyebutkan terdapat 10 macam gejala gangguan kepribadian yang diidentifikasi dalam DSM (Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders) antara lain:

1. Gangguan antisosial yakni kurangnya penghargaan atas nilai-nilai moral yang dianut oleh masyarakat. Hal ini ditandai dengan ketidaksanggupan seseorang untuk hidup bersandingan dengan orang lain atau mematuhi aturan masyarakat.

2. Gangguan antisosial atau sifat menghindar. Hal ini ditandai dengan pengindaran secara sosial, rasa tidak setara dengan orang lain, serta sangat sensitif terhadap kritik.

3. Kondisi psikologis yang tidak stabil yakni kurangnya kesadaran akan identitas pribadi, sikap yang meledak-ledak dan tidak stabil.

4. Gangguan pola ketergantungan terhadap orang lain, yakni rasa ketergantungan yang berlebih terhadap orang lain yang ditandai dengan ketidakmampuan untuk membuat keputusan sendiri dan kurangnya rasa percaya diri.

5. Sikap gemar berpura-pura, orang ini sering memperlihatkan reaksi berlebihan terhadap berbagai situasi dan bersikap pura-pura. 

6. Gangguan kepribadian yang mendewakan diri sendiri, orang yang mengalami gangguan ini biasanya menghayalkan keagungan diri sendiri, kurang berempati terhadap orang lain dan terlalu sensitif terhadap pendapat orang lain.

7. Gangguan kepribadian obsesif-kompulsif dicirikan dengan mendambakan kesempurnaan berlebih dan terlalu kaku.

8. Gangguan kepribadian berupa rasa takut berlebihan pada sesuatu atau orang lain. Ditandai dengan rasa tidak percaya, ketakutan tanpa alasan dan dendam terhadap orang lain.

9. Gangguan kepribadian skizoid. Ditandai dengan variasi emosi yang terbatas dan dingin terhadap relasi sosial.

10. Gangguan kepribadian skizotipal yakni penyimpangan pola pikir, keyakinan ganjil, penampilan perilaku dan pemikiran yang tidak wajar.

Secara umum manusia dibagi dalam dua jenis kepribadian yaitu introvert (terbuka) dan ekstrovert (terbuka). Perbedaan mendasar dari introvert dan ekstrovert dapat dilihat dari cara mereka mendapatkan “energi”. Jadi, orang introvert ini mendapatkan energi dari dalam diri mereka sendiri, sedangkan ekstrovert mendapatkan “energi” dari orang-orang di sekeliling mereka.

Setiap jenis kepribadian memiliki kelebihan dan kekurangan yang berbeda satu sama lain. Sudah selayaknya kita memaksimalkan kelebihan dari masing-masing jenis kepribadian. Seseorang dapat berperilaku seperti topeng yang sikapnya bisa sewaktu-waktu dapat berubah, akan tetapi disuatu titik tertentu orang tersebut akan kembali pada kepribadian aslinya.

Gangguan-gangguan kepribadian yang terjadi pada manusia seringkali disebabkan karena seseorang memaksakan diri untuk menjadi pribadi yang tidak sesuai dengan dirinya. Menjadi seseorang yang tidak sesuai dengan dirinya berdampak pada ketidaknyamanan pada diri sendiri yang akhirnya berujung pada gangguang-gangguan kepribadian. Oleh karena itu, manusia harus dapat memposisikan diri secara baik agar mampu menjadi manusia yang memiliki kepribadian yang mulia.

Struktur Kepribadian Manusia 

Terdapat beberapa pendapat para ahli mengenai struktur kepribadian manusia. Adapun beberapa tokoh yang menjelaskan tentang struktur tersebut antara lain:

a. S. Freud

Menurut S. Freid struktur kepribadian meliputi: 

1. Das Es (the id), yaitu aspek biologis

2. Das Ich (the ego), yaitu aspek psikologis

3. Das Ueber Ich (the superego), yaitu aspek sosiologis.

b. C. G. Jung

Jung tidak membicarakan mengenai kepribadian, akan tetapi menyampaikan tentang psyche. Jiwa manusia terdiri dari dua alam, yaitu:

1. Alam sadar (kesadaran) : penyesuaian terhadap dunia luar.

2. Alam tak sadar (ketidak-sadaran) : penyesuaian terhadap dunia dalam.

c. Adler

Menurut Adler terdapat dua dorongan pokok yang melatarbelakangi perilaku manusia :

1. Dorongan kemasyarakatan yang mendorong manusia bertindak mengabdi kepada masyarakat.

2. Dorongan keakuan, yang mendorong manusia bertindak mengabdi kepada diri sendiri.

d. Al- Ghazali

Menurut al-Ghazali dan beberapa tokoh Islam lainnya, struktur manusia terdiri dari :

1. Jasmani, substansi dari jasmani berupa organisme fisik manusia yang lebih sempurna dibandingkan makhluk lain, bersifat lahiriah yang memiliki unsur tanah, udara, api dan air.

2. Rohani, roh ini akan sudah ada sebelum ada dan roh tetap ada meskipun jasad telah tiada. Substansi dari roh yaitu merupakan kesempurnaan awal. Roh dapat diartikan sebagi hati nurani atau mata batin yang berfungsi sebagai pemandu, pengontrol, dan pengendali nafsu.

3. Nafsu, memiliki dua kekuatan yaitu al-ghadabiyah dan asy syahwaniyah. Al-ghadabiyah berpotensi untuk menghindari dari segala sesuatu yang membahayakan, atau disebut dengan defenci (pertahanan, pembelaan, dan penjagaan). As-syahwaniyah disebut dengan appetite, yaitu hasrat atau keinginan atau hawa nafsu yang prinsipnya adalah kenikmatan.

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Kepribadian Manusia

Setiap manusia memiliki kepribadian yang berbeda-beda. Perbedaan itu disebabkan karena adanya faktor-faktor yang mempengaruhi. Beberapa faktor yang mempengaruhi perkembangan kepribadian manusia antara lain:

1. Faktor genetik atau hereditas

Beberapa hasil penelitian menunjukkan bahwa kepribadian seseorang dipengaruhi oleh bawaan.

2. Faktor Lingkungan

Alfred Adler dalam bukunya Dede Rahmat Hidayat menjelaskan bahwa kepribadian dipengaruhi oleh posisi kelahiran dalam keluarga, situasi sosial, dan pengasuhan. Tokoh lain berpendapat bahwa kebudayaan dan perkembangan zaman juga berpengaruh terhadap kepribadian. Sebagian besar tokoh sependapat bahwa faktor lingkungan memiliki dampak yang besar terhadap perkembangan kepribadian bahkan, tokoh hereditaspun juga mengakui hal tersebut.

3. Faktor belajar

Beberapa tokoh psikologi berpendapat bahwa kepribadian manusia dipengaruhi oleh bagaimana seseorang belajar.

4. Faktor pengasuhan 

Sebagian tokoh psikologi berpendapat bahwa pengasuhan memiliki peranan yang besar terhadap kepribadian anak. Pengasuhan yang ditekankan disini yaitu pengasuhan orang tua. Orang tua yang mengasuh dengan penuh kehangatan, selalu memberikan rasa aman dan senantiasa memberikan penghargaan kepada anaknya sejak kecil berpengaruh terhadap kepribadian anak tersebut pada dewasanya nanti.

Penelitian lainnya menunjukkan anak yang tidak dibesarkan dengan pengasuhan yang saya sampaikan tadi, menyebabkan seseorang ketika dewasa menjadi cemas dan cenderung memiliki skor tinggi dalam penentangan, kemarahan, ketidakpatuhan, dan perilaku bermasalah lainnya.

5. Faktor perkembangan 

Freud menyatakan bahwa kepribadian dibentuk dan menetap pada usia 5 tahun dan akan sulit berubah setelah masa tersebut. Banyak pihak yang menyetujui pernyataan Freud tersebut, akan tetapi diantara orang yang menyetujui tersebut juga berpendapat bahwa kepribadian akan tetap berkembang melalui masa kanak-kanak tersebut hingga sepanjang hayat.

Costa & McCrae kepribadian akan terus berkembang hingga seseorang mencapai usia 30 tahun. Pada usia tersebut kepribadian seseorang akan stabil dan relatif tidak berubah. 

Mc Adam berpendapat bahwa perkembangan kepribadian pada masa dewasa dapat dijelaskan dalam tiga tingkat, antara lain: kecenderungan sifat yang diturunkan, perhatian personal merujuk kepada perasaan sadar, rencana-rencana, tujuan-tujuan dan narasi hidup yang berdampak pada pembentukan diri, pencapaian identitas, dan menemukan penyatuan tujuan dalam hidup.

6. Faktor Kesadaran 

Hampir semua teori kepribadian secara implisit dan eksplisit, menjelaskan proses kesadaran. Kesadaran tersebut digunakan secara rasional untuk membuat perencanaan dan mengarahkan jalan hidup.

7. Faktor Ketidaksadaran

Para ahli psikologi menemukan bahwa pemikiran dan memori ditekan ke dalam ketidaksadaran. Ketidaksadaran adalah kekuatan besar yang mungkin lebih besar dari apa yang dipikirkan.

Faktor yang Menghambat Kepribadian Manusia

Kepribadian seseorang akan terhambat dikarenakan oleh dua faktor, antara lain: 

a. Faktor Internal Diri

Perkembangan kepribadian akan mengalami hambatan yang berasal dari dalam diri seseorang dikarenakan :

1. Individu tidak mempunyai tujuan hidup yang jelas.

Individu yang tidak memiliki tujuan hidup akan terombang ambing dalam menjalani langkah hidupnya. Sedangkan orang yang memiliki tujuan hidup yang jelas akan kembali pada tujuan tersebut meskipun terkadang sebelumnya terdapat rintangan yang menyulitkan tujuannya dapat terlaksana.

2. Individu kurang termotivasi dalam hidup.

Kurangnya motivasi dalam hidup dapat menyebabkan rendahnya prestasi yang akan diraih oleh seseorang. Orang yang memiliki motivasi yang besar akan selalu mengingat tujuan hidupnya meskipun terkadang mengalami bantu sandungan yang cukup besar.

3. Individu enggan menelaah diri.

Seperti yang sudah saya jelaskan tadi didepan, pemaksaan diri kepada kepribadian tertentu akan menyebabkan gangguan-gangguan pada kepribadian. Oleh karena itu, seseorang harus dapat menelaah diri atau instrospeksi terhadap diri sendiri.

4. Faktor usia.

Anak kecil atau orang yang sudah lanjut usia biasanya memiliki kepribadian yang cenderung berubah-ubah.

b. Faktor Eksternal Diri

Hambatan perkembangan kepribadian individu secara eksternal terjadi diantaranya disebabkan oleh:

1. Tekanan dari tradisi budaya

Seringkali seseorang terpaksa melakukan sesuatu hal yangsebenarnya tidak sesuai dengan keinginan orang tersebut. Hanya saja hal itu merupakan suatu tradisi budaya yang dilakukan oleh lingkungan tempat tinggalnya dan tidak mungkin untuk ditinggalkan. Karena dengan meninggalkan sesuatu hal tersebut berarti seseorang itu dianggap tidak bisa beradaptasi dengan lingkungan. 

2. Kurangnya penerimaan masyarakat/ sosial terhadap individu.

Tidak diterimanya seseorang oleh masyarakat disebabkan karena orang tersebut tidak bisa membaur dengan lingkungan masyarakat yang ada dan karena tindakan yang tidak sesuai dengan kebiasaan atau menyalahi norma yang ada didalam masyarakat.

Melihat adanya beberapa hambatan dalam perkembangan kepribadian, sebenarnya kepribadian tidak mutlak faktor bawaan sejak lahir akan tetapi merupakan hasil pembelajaran hidup. Kepribadian dapat dikembangkan ke arah yang lebih baik melalui proses belajar. Seorang yang memiliki kepribadian yang baik adalah dia yang mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan dan memiliki kestabilan emosi. Hal tersebut dapat tercermin dalam:

1. Sikap, perilaku yang bertanggung jawab dan memiliki tingkat kepekaan sosial yang tinggi.

2. Cenderung mematuhi peraturan, bertindak sesuai dengan norma-norma yang ada dilingkungannya.

3. Bertindak rasional, suka menolong, bertanggungjawab terhadap tugas dan kewajiban yang di amanahkan kepadanya. 

Menyikapi hambatan kepribadian yang terjadi pada manusia, ada beberapa upaya yang dapat dilakukan oleh seseorang tersebut agar terhindar dari hambatan-hambatan tersebut. Berikut upaya yang harus dilakukan oleh seseorang, antara lain:

1. Memahami diri sendiri, biasakan diri untuk mengikuti kata hati sendiri dengan muhasabah dan instrospeksi diri. Seseorang boleh mengikuti perilaku orang lain namun, tetap didasarkan pada prinsip-prinsip pribadi.

2. Menyesuaikan diri dengan lingkungan. Setiap orang berhak melakukan apapun yang diinginkan, namun ingatlah ada orang lain disekitar kita. Sebagai manusia yang terdidik hendaknya kita mampu memberi kenyamanan kepada orang yang disekitar kita dengan cara menyesuaikan tindakan kita sesuai lingkungan tempat tinggal sebagai bukti hormat dan peduli kita terhadap sesama.

Kepribadian merupakan sifat dan sikap yang mendasar pada diri seseorang. Kepribadian merupakan suatu ciri khas yang membedakan satu orang dengan yang lainnya. Secara umum kepribadian dibagi menjadi dua yaitu introvert (tenutup) dan ekstrovert (terbuka). Tiap jenis kepribadian tersebut memiliki kelemahan dan kelebihan masing-masing yang berbeda. 

Menyikapi dua jenis kepribadian tersebut, manusia sebaiknya selalu berusaha untuk menjadi diri sendiri dengan tetap menghormati orang yang ada disekitarnya. Baik introvert ataupun ekstrovert, keduanya memiliki kelebihan masing-masing yang dapat menguntungkan orang yang memiliki kepribadian tersebut apabila mampu mengatur dan mengembangkannya dengan baik.

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "Proses Perkembangan Kepribadian Manusia"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

google.com, pub-3857072382145602, DIRECT, f08c47fec0942fa0

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel