Berapa Banyak Kartu Kredit Anda?
Bagaimana saya bisa tahu? mungkin itu pertanyaan Anda. Gampang, coba perhatikan. Kartu kredit dari perusahaan penerbit yang sama, biasanya memiliki corak yang sama pula, dan umumnya berasal dari perusahaan jaringan yang sama pula yaitu Visa dan Master. Ibu yang saya ceritakan di atas tadi memiliki 3 pasang kartu yang coraknya sama; berarti dia memiliki minimal 3 pasang kartu keluaran visa dan master. Gampang kan?
Memiliki Kartu Kredit
Harus diakui bahwa saat ini memiliki kartu kredit bukan lagi sesuatu yang luar biasa. Coba Anda berjalan ke salah satu pusat perbelanjaan, maka akan Anda temui banyak sekali tawaran kepemilikan kartu kredit. Syaratnya pun makin mudah dan makin mungkin pula semua orang memilikinya. Pada dasarnya memiliki kartu kredit penting. Apalagi kedepannya kemungkinan semua transaksi tidak lagi dilakukan secara tunai. Sebab kita semua juga tahu, bagaimana tidak amannya saat ini bila membawa uang dalam jumlah besar. Belum lagi dengan makin banyaknya modus kejahatan “pintar” seperti pemalsuan uang. Selain keselamatan, melakukan transaksi secara digital dan tidak langsung dengan fisik uang juga lebih hemat. Kenapa? sebab bertransaksi dengan cara digital tadi membuat kita bisa membayar sesuai dengan tagihan yang tertera di meja kasir. Sebab saat ini jangan heran bila harga suatu barang setelah transaksi menjadi “ganjil”. Misalnya Anda membali farfum seharga Rp.150.000,- dan setelah diskon, kemudian tambahan pajak dan lainnya menjadi seharga Rp.122.277,-. Bayangkan alangkah sulitnya menyiapkan uang senilai di atas.
Apapun bentuk kartu kredit, fungsi dasarnya adalah sama yaitu memberikan kita fasilitas untuk menggunakan hak, dan menjalankan kewajiban kemudian. Dan bagusnya lagi, kewajiban itu bisa di cicil atau dibayar secara bertahap. Tapi tentu saja dikenakan kompensasi berupa bunga.
Jadi kalau kita tahu fungsinya, maka seharusnya kita bisa menggunakan kartu itu secara bijak yaitu gunakan bila Anda sudah memiliki uangnya; artinya sebelum menggunakan pastikan Anda memiliki uang untuk membayarnya saat ditagih.misalnya saja Anda memiliki deposito yang siap dicairkan bila tagihan datang. Kedua gunakan bila Anda yakin bisa membayarnya. Misalnya Gaji Anda harus cukup untuk membayarnya, pembayaran proyek atau pekerjaan tertentu yang sebagian dananya digunakan untuk pembayaran kartu dan sebagainya. Jadi kalau Anda sudah menggesek kartu, pastikan pembayaran kartu sebagai prioritas. Jangan hanya 10%, kalau bisa lunas atau minimal 30%-nya.
Kegunaan dan berapa Banyaknya
Kita sudah membahas apa yang sebaiknya kita lakukan dengan kartu kita. Dan kita juga telah tahu bahwa pada dasarnya kartu kredit itu sama saja yaitu memberikan fasilitas bukan tambahan uang. Jadi gunakan bila punya uang untuk menggantinya atau yakin bahwa akan ada uang untuk membayarnya minimal 30%.
Jadi dengan demikian kita tahu bahwa kegunaannya adalah untuk mebayar kewajiban kita. Maka saran saya gunakanlah untuk hal itu. Yaitu mambayar semua kebutuhan kita. Jadi bila memang kebutuhan pembayaran Anda ter”cover” hanya dengan satu kartu nda masalah. Artinya gunakan saja hanya 1 kartu untuk belanja, membayar tagihan, asuransi, dana cadangan dan sebagainya. Tapi kalau Anda merasa bahwa Anda butuh lebih dari hanya sekedar 1 kartu untuk transaksi misalnya saja Anda menggunakan kartu kredit A untuk belanja, kartu kredit B untuk pembayaran tagihan-tagihan, kartu kredit C untuk pembayaran asuransi, dan kartu kredit D untuk cadangan dan seterusnya, maka boleh juga Anda lakukan. Tapi saya hanya ingatkan, makin banyak kartu Anda akan makin besar beban biaya administrasi yang harus ditanggung, dan pastinya juga akan membuat lebih besar godaan untuk menggunakannya.
Jadi berapa banyak sih sebaiknya kita memiliki kartu kredit ?
Sekali lagi tidak ada angka pasti. Tapi kalau saya boleh berikan saran, maksimal miliki 3 kartu Yaitu: Satu kartu digunakan sebagai fasilitas untuk belanja dan kebutuhan konsumsi (misalnya untuk belanja bulanan, pembelian barang konsumtif dan sebaginya).
Satu kartu digunakan untuk tagihan kewajiban rutin baik itu biaya maupun investasi/proteksi (misalnya untuk bayar listrik, PAM, internet, telpon dsb).
Satu kartu digunakan untuk fasilitas dana cadangan artinya sebagai sarana pembayaran sebelum dana Anda bisa dicairkan dari deposito.
Jadi cukup 3, jangan lebih.
Kartu kredit bukan jalan keluar untuk membeli barang. Itu betul. Tetapi bukan berarti kita sama sekali tak boleh memanfaatkan kartu gesek buat melunasi pembelanjaan.
Asalkan tahu caranya, "duit plastik" itu juga bisa jadi sahabat kok. Untuk itu, kali ini akan dibahas mengenai pemakaian "kartu utang" itu dalam pembelian. Lalu bagi Anda yang ingin bertanya seputar pengaturan keuangan, baik pribadi maupun usaha.
Tahu barang apa yang banyak ditawarkan dan biasanya juga paling banyak ditolak di pusat perbelanjaan atau mal? Baju? Enggak. Sepatu? Salah. Kartu Kredit? Ya. Kartu kredit adalah produk yang saat ini banyak ditawarkan dan juga paling banyak ditolak konsumen.
Padahal, kenapa sih harus nolak? Kan dikasih duit. Takut terjebak? Bisa juga sih. Tapi kalau kita menggunakan dengan bijak, kartu ini sangat membantu. Coba simak beberapa tips dan trik aman penggunaan kartu ini.
Rencanakan sumber pembayaran sebelum menggunakan kartu.
Mau gesek kartu? Tunggu dulu. Udah siap belum dari mana uang untuk membayar utang Anda? Kalau berani pake, maka juga harus siap dong untuk membayar. Kalau memang mau pakai gaji, perhitungkan apakah mencukupi untuk membayar utang Anda. Besarnya? Ok, kita ikut aturan bank aja.
Kalau Anda berutang ke bank, mereka akan mensyaratkan agar besarnya cicilan atas utang Anda tidak lebih dari 30% penghasilan Anda. Nah, kalau sekarang aja cicilan Anda sudah 30% dari penghasilan, maka jangan deh menggunakan kartu Anda. Kecuali Anda bisa memperoleh tambahan pendapatan seperti dari usaha sampingan, uang lembur atau insentif Anda.
Misalnya Anda berencana membeli sepasang pelek baru untuk motor Honda Tiger seharga Rp 1 juta. Nah, enggak usah tunggu sampai Anda bisa mengumpulkan uang sebesar Rp 1 juta. Gunakan aja kartu anda. Asal, Anda tahu bahwa tiap bulan selama 5 bulan Anda akan lembur dan harus siap menggunakan uang lembur Anda sebesar Rp 300 ribu untuk bayar kartu. Dijamin deh, pelek idaman bisa kepegang tanpa harus ditelepon bagian remedial (penagih kartu).
Pindahkan ke cicilan tetap
Tau enggak, di balik banyaknya efek jelek yang mungkin terjadi, ada kelebihan bila Anda memiliki kartu kredit. Yaitu mengubah transaksi kartu kredit menjadi transaksi cicilan tetap. Nah, bagaimana kelebihan ini dapat membantu?
Misalnya, dalam perjalanan pulang ke rumah, Anda melihat spanduk besar tentang pembukaan sebuah toko ban baru yang memberi diskon hari itu sebesar 50%. Mau mampir, tanggung bulan enggak ada uang. Mau nunggu gajian enggak mungkin. Jadi pakai saja kartu Anda.
Tapi kan berbunga? Benar. Utang kartu Anda berbunga dan bersifat bunga berbunga bila kartu digunakan dengan sistem biasa. Karena itu saya sarankan gunakan kartu Anda untuk membeli ban tersebut, kemudian minta penerbit kartu untuk mengubahnya ke sistem cicilan tetap. Dengan demikian Anda mendapat 2 keuntungan besar. Memperoleh diskon sebesar 50% dan juga bunga pinjaman yang lebih kecil karena transaksinya berupa pinjaman dengan cicilan tetap.
Siapkan Down Payment (DP)
Seperti halnya Anda mengambil kredit di tempat lain, alangkah baiknya bila Anda dapat mempersiapkan DP sebelum menggunakan kartu kredit. Hal ini penting karena dengan adanya pembayaran yang besar di awal, akan membuat nilai pinjaman Anda tidak terlalu besar yang akibatnya beban cicilan juga tidak besar.
Misalnya Anda memang ingin mengganti sistem audio mobil dengan yang baru. Pembelian 'mainan' baru ini membutuhkan biaya sebesar Rp 3 juta. Nah, alangkah baik dan bertanggung jawabnya bila Anda telah memiliki uang muka untuk pembelian audio tersebut.
Hal ini memperlihatkan bahwa Anda memang telah memiliki rencana untuk pembelian tersebut. Tentu saja beban bulanan yang harus Anda tanggung tidak sebesar bila total harga audio tersebut menjadi beban Anda. Nah, seberapa besar sih angka yang paling baik kita gunakan untuk DP?
Kita ambil perhitungan para pemberi kredit yaitu bank maupun leasing kendaraan. Untuk kasus-kasus khusus mereka bisa memberikan kemudahan besarnya DP sampai dengan 10% dari harga. Tapi tentu saja dengan tingkat bunga lebih tinggi. Nah, kita juga berlakukan itu. Tentunya kita enggak mau kan, kena bunga terlalu tinggi. Maka sebaiknya sih minimal 30% dari harga pembelian Anda. Mau lebih, oke, tapi kalau kurang dari itu, jangan deh itu akan menjadi beban bagi Anda.
Gunakan untuk manfaat jangka panjang
Kalau tips dan trik di atas sudah bisa dijalankan, ada satu lagi tips dasar yang bisa dipakai. Sebaiknya penggunaan kartu kredit difokuskan untuk transaksi yang memberikan manfaat jangka panjang. Apa lagi ini maksudnya?
Misalnya Anda diberikan dua pilihan kebutuhan untuk saat ini. Yaitu pembelian beberapa aksesori mobil dan yang lainnya adalah pengecatan kembali mobil Anda yang sudah agak kusam. Bila keduanya membutuhkan biaya yang sama, Anda sudah memiliki uang muka dan sudah menetapkan besaran dana untuk disisihkan, nah, kebutuhan mana yang sebaiknya dipilih?
Saran saya sebaiknya Anda memilih pengecatan mobil. Kenapa demikian? Pengecatan merupakan suatu kegiatan yang memberikan manfaat jangka panjang dibanding dengan hanya penambahan aksesori kendaraan Anda.
Periode penggantian cat yang sekitar 2-4 tahunan menjadikan pengeluaran yang dilakukan tidak akan sia-sia. Lantaran walaupun hutang kartu Anda sudah lunas, tetapi manfaat yang diperoleh dari penggunaan kartu itu masih dapat dirasakan.
Bandingkan bila Anda hanya sekadar mengganti aksesori kendaraan Anda yang biasanya bersifat musiman. Hutang Anda belum selesai pun kadangkala musim sudah berganti dan aksesori Anda sudah tidak lagi dapat dipergunakan.
Sejak awalnya, kartu kredit memang dibuat sebagai alat bantu dalam suatu transaksi pembayaran dan bukan diposisikan sebagai tambahan dana yang memberikan kekayaan kepada penggunanya. Oleh karena itu, sama seperti peralatan lainnya, penggunaan yang sesuai fungsinya akan membantu Anda dan penggunaan yang tidak sesuai bisa saja mencelakakan Anda.
0 Response to "Berapa Banyak Kartu Kredit Anda?"
Posting Komentar