Nilai Karakter yang Perlu Ditanamkan Kepada Anak
1. Religius
Yakni ketaatan dan kepatuahan dalam memahami dan melaksanakan ajaran agama (aliran kepercayaan) yang dianut, termasuk dalam hal ini adalah sikap toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama (aliran kepercayaan) lain, serta hidup rukun dan berdampingan.Contoh: meskipun punya jadwal Kuliah yang padat rival selalu tidak ketinggalan untuk melakukan kewajibannya dan dia selalu berdoa sesudah dan sebelum melakukan pembelajaran di kelas.
2. Jujur
Yakni sikap dan perilaku yang menceminkan kesatuan antara pengetahuan, perkataan, dan perbuatan (mengetahui apa yang benar, mengatakan yang benar, dan melakukan yang benar) sehingga menjadikan orang yang bersangkutan sebagai pribadi yang dapat dipercaya.Contoh: Annisa selalu berbicara jujur sesuai dengan apa yang telah beliau lakukan.
3. Toleransi
Yakni sikap dan perilaku yang mencerminkan penghargaan terhadap perbedaan agama, aliran kepercayaan, suku, adat, bahasa, ras, etnis, pendapat, dan hal-hal lain yang berbeda dengan dirinya secara sadar dan terbuka, serta dapat hidup tenang di tengah perbedaan tersebut. Contoh: Ani berteman dengan ria yang berbeda agama dan dia selalu menghargai ria ketika dia sedang melakukan ibadah (Sesuai kepercayaanya) meskipun mereka berbeda agama namun mereka tidak bermusuhan atau salang membeci.
4. Disiplin
Yakni kebiasaan dan tindakan yang konsisten terhadap segala bentuk peraturan atau tata tertib yang berlaku. Contoh: Ayu selalu mengikuti upacara hari senin dan belum pernah terlambat upacara ataupun masuk kelas.
5. Kerja keras
Yakni perilaku yang menunjukkan upaya secara sungguh-sungguh (berjuang hingga titik darah penghabisan) dalam menyelesaikan berbagai tugas, permasalahan, pekerjaan, dan lain-lain dengan sebaik-baiknya. Contoh: Aminda selalu belajar setiap hari?terus menerus untuk mendapat nilai yang bagus.
6. Kreatif
Yakni sikap dan perilaku yang mencerminkan inovasi dalam berbagai segi dalam memecahkan masalah, sehingga selalu menemukan cara-cara baru, bahkan hasil-hasil baru yang lebih baik dari sebelumnya. Contoh: Ibu Ai dalam usahanya selalu menci[takan yang baru yang berbeda dengan yang lain sehingga usahanya bisa maju sampai sekarang.
7. Mandiri
Yakni sikap dan perilaku yang tidak tergantung pada orang lain dalam menyelesaikan berbagai tugas maupun persoalan. Namun hal ini bukan berarti tidak boleh bekerjasama secara kolaboratif, melainkan tidak boleh melemparkan tugas dan tanggung jawab kepada orang lain.Contoh: Ari selalu belajar hidup mandiri semenjak beliau tinggal jauh dari orangtuanya seperti melakukan tindakan nyuci baju sendiri, mengatur keuangan bulanan, dan melakukan tindakan lainnya.
8. Demokratis
Yakni sikap dan cara berpikir yang mencerminkan persamaan hak dan kewajiban secara adil dan merata antara dirinya dengan orang lain.Contoh: Mahasiswa akper dalam pemilihan ketua sema selalu dengan cara memilih.
9. Rasa ingin tahu
Yakni cara berpikir, sikap, dan perilaku yang mencerminkan penasaran dan keingintahuan terhadap segala hal yang dilihat, didengar, dan dipelajari secara lebih mendalam. Contoh: Dyah selelu bertanya apabila ada pelajar yang beliau tidak mengerti.
10. Semangat kebangsaan atau nasionalisme
Yakni sikap dan tindakan yang menempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi atau individu dan golongan.Contoh: Pada saat upacar penaikan bendera nina waktu bendera di gerek k atas selulu hormat dan tidak berbicara.
11. Cinta tanah air
Yakni sikap dan perilaku yang mencerminkan rasa bangga, setia, peduli, dan penghargaan yang tinggi terhadap bahasa, budaya, ekomoni, politik, dan sebagainya, sehingga tidak mudah menerima tawaran bangsa lain yang dapat merugikan bangsa sendiri. Contoh: Ayu lebih memilih melestarikan budaya indonesia yaitu tari jaipongan di bandingkan mengikuti selly yang sesalu melakukan tari boyband luar negeri, meskipun keduanya sama dalam bidang seni tari.
12. Menghargai prestasi
Yakni sikap terbuka terhadap prestasi orang lain dan mengakui kekurangan diri sendiri tanpa mengurangi semangat berprestasi yang lebih tinggi. Contoh: Meskipun amel sudah berusaha belajar sekeras yang dia bisa namun dia tidak pernah melebihi ani dalam nilainya, tetapi amel selalu menghargai dan tidak membenci ani.
13. Komunikatif
Senang bersahabat atau proaktif, yakni sikap dan tindakan terbuka terhadap orang lain melalui komunikasi yang santun sehingga tercipta kerja sama secara kolaboratif dengan baik. Contoh: Linda selalu berbicara sopan dengan temannya dan dia selalu mendengarkan temannya yang curhat dan suka memberi saran sesuai apa yang linda ketahuinya.
14. Cinta damai
Yakni sikap dan perilaku yang mencerminkan suasana damai, aman, tenang, dan nyaman atas kehadiran dirinya dalam komunitas atau masyarakat tertentu. Contoh: Meskipun budi anggota karate sabuk hitam namun beliau tidak pernah berkelahi selain di pertandingan dan beliau tidak suka dengan yang namanya keributan.
15. Gemar membaca
Yakni kebiasaan dengan tanpa paksaan untuk menyediakan waktu secara khusus guna membaca berbagai informasi, baik buku, jurnal, majalah, koran, dan sebagainya, sehingga menimbulkan kebijakan bagi dirinya.Contoh: firhan dalam sela-sela pembelajaran.
16. Peduli lingkungan
Yakni sikap dan tindakan yang selalu berupaya menjaga dan melestarikan lingkungan sekitar. Contoh: Dita sertiap pagi selalu bersih-bersih ruanggan kelas dan rumahnya, dita juga selalu membuang sampah pada tempatnya. Prilaku dita ini mencerminkan sikap peduli lingkungan.
17. Peduli sosial
Yakni sikap dan perbuatan yang mencerminkan kepedulian terhadap orang lain maupun masyarakat yang membutuhkannya. Contoh: Aneu selalu bergaul dengan temannya-temannya da beliau tidak pernah mebeda-bedakan antar teman.
18. Tanggung jawab
Yakni sikap dan perilaku seseorang dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya, baik yang berkaitan dengan diri sendiri, sosial, masyarakat, bangsa, negara, maupun agama. Contoh: agus selalu Menyelesaikan tugasnya tepat waktu dan tidak pernah tidak menyelesaikannya.
Lingkungan dalam karakter yang baik mencakup segala materiil dan stimuli di dalam dan di luar diri individu, baik yang bersifat fisiologis, psikologis, maupun sosio-kulutral.
1. Manusia
Pada hakekatnya pengetahuan berada dalam pikiran manusa. Disamping sebagai sumber pengetahuan, pada hakekatnya juga merupakan pelaku dari proses pembelajaran .aktor manusia yang berkaitan erat dengan proses yang meningkatkan kapasitasnya (proses belajar). Hal ini mengindikasikan bahwa pendidikan karakter dipengaruhi oleh unsur manusia dalam pendidikan karakter. Tingkat pergaulan antar sesama dan pergaulan dengan orang sekitar akan memberikan dampak pada kemampuan seseorang (peserta didik) dalam menginternalisasi suatu nilai dan norma kehidupan.
2. Kepemimpinan
Peran yang sangat kritis yang harus dijalankan pemimpin adalah membangun visi yang kuat, yaitu visi yang dapat menggerakkan seluruh anggota organisasi untuk mencapai visi tersebut. Kepemimpinan merupakan proses yang mencakup pemberian motivasi bagi anggota organisasi, pengaturan orang, pemilihan saluran komunikasi yang paling efektif, dan penyelesaian konflik. Pola kepemimpinan dari pimpinan institusi pendidikan dan tenaga pendidik akan memberikan pengaruh terhadap efektivitas proses pendidikan karakter bagi para pembelajar. Hal ini didukung oleh penyataan Mulyasa. yang menyatakan bahwa keberhasilan implementasi pendidikan karakter sangat ditentukan oleh aspek kepemimpinan dalam melakukan perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi terhadap implementasi pendidikan karakter secara menyeluruh.
3. Teknologi
Teknologi adalah penerapan sains secara sistematis untuk memanfaatkan alam di sekelilingnya dan mengendalikan gejala-gejala yang dapat dikemudikan oleh manusia dalam proses produktif yang ekonomis. Teknologi merupakan seperangkat untuk membantu aktivitas manusia dan dapat mengurangi ketidakpastian yang disebabkan oleh hubungan sebab akibat yang melingkupi dalam pencapaian suatu tujuan. Hal ini menunjukkan bahwa teknologi akan mampu mendorong efisiensi dan efektivitas proses pembelajaran berbasis pendidikan karakter.
4. Organisasi
Organisasi berkaitan dengan penanganan aspek operasional dari aset-aset pengetahuan, termasuk fungsi-fungsi, proses-proses, struktur organisasi formal dan informal, ukuran dan indikator pengendalian, proses penyempurnaan, dan rekayasa proses. Wahjono mengungkapkan bahwa perilaku organisasi merupakan bidang studi yang mencakup teori, metode, dan prinsip dari berbagai disiplin ilmu guna mempelajari persepsi individu, nilai-nilai, kapasitas pembelajaran individu, dan tindakan-tindakan saat bekerja dalam kelompok dan dalam organisasi secara keseluruhan, menganalisis akibat lingkungan eksternal terhadap organisasi dan sumberdayanya, misi, sasaran, dan strateginya. Penulis meyakini bahwa keberperanan pola dan bentuk organisasi akan memberikan pengaruh nyata terhadap efisiensi dan efektivitas proses pembelajaran berbasis pendidikan karakter.
Untuk menjadi manusia yang berkarakter sebaiknya kita memiliki nilai-nilai yang harus dimili sesuai anjuran kementrian pendidikan dan kebudayaan sehingga dengan begitu akan menurunya penyimpangan-penyimpangan sosial di indonesia.
0 Response to "Nilai Karakter yang Perlu Ditanamkan Kepada Anak"
Posting Komentar