-->

Latar Belakang dan Cara Hidup Vegetarian

Latar Belakang dan Cara Hidup Vegetarian
Sejak dahulu kala, pola hidup vegetarian sudah dilaksanakan dan dilakukan oleh para leluhur. Mereka melakukan vegetarian rata-rata bertujuan untuk menyempurnakan ilmu yang sedang dipelajarinya. Sampai sekarang pun, masih banyak orang yang beranggapan negatif tentang vegetarian. Dimana orang-orang ini beranggapan bahwa vegetarian adalah hal bodoh yang dilakukan sebagian orang hanya untuk menyempurnakan ilmunya. 

Dalam masyarakat Hindu khususnya, masih belum banyak yang mengerti arti dari vegetarian itu sendiri. Walaupun telah banyak berkembang ajaran-ajaran yang mengharuskan umatnya untuk vegetarian. Sebagian orang-orang yang tergabung dalam kelompok ini hanya beranggapan bahwa vegetarian adalah sebuah syarat untuk menyemournakan ajaran-ajaran tersebut tanpa mengetahui artinya lebih dalam.

Keutamaan dalam hal makan sangat ditekankan dalam agama Hindu. Makan bukan hanya bertujuan memelihara dan menjaga kesehatan badan tetapi makan juga adalah sebuah sadhana bagi umat Hindu dalam rangka mengamalkan ajaran-ajaran suci untuk mencapai tujuan hidup yang sejati, bebas dari kesengsaraan duniawi (moksa).

Mengenai cara hidup vegetarian sekarang ini masih menjadi polemik di masyarakat. Ada yang beranggapan bahwa vegetarian itu berdampak positif bagi pelakunya, baik itu balita, anak-anak, remaja, orang dewasa, ataupun orang tua. Dengan bervegetarian tidak akan menyebabkan kekurangan energi dan lemas. Sedangkan beberapa orang beranggapan pelaku vegetarian akan kekurangan gizi dan dapat mempengaruhi pertumbuhan khusunya bagi anak-anak dan balita. 

Vegetarian adalah orang yang hidup dari mengonsumsi produk nabati dengan atau tanpa susu dan telur, tetapi menghindari konsumsi daging, unggas dan hewan laut. Vegetarian yang hanya mengonsumsi makanan nabati disebut Vegan, sedangkan vegetarian yang mengonsumsi makanan nabati, susu dan produk olahannya disebut Vegetarian lakto. Vegetarian yang mengonsumsi makanan nabati, susu dan telur serta produk olahannya disebut Vegetarian lakto ovo. Beberapa alasan mengapa orang memilih menjadi vegetarian, antara lain karena ingin hidup sehat, ajaran agama, kepedulian akan hewan dan lingkungan.

Ada berapa alasan mengapa orang menjadi vegetarian. Pertama. Kesehatan. Mungkin ini alasan yang utama saat ini. Orang menjadi vegetarian bisa jadi karena mengidap penyakit seperti jantung, darah tinggi, kolesterol, kanker. Sebagian menjadi vegetarian ketika mengetahui bahwa peternakan yang memproduksi daging, ikan dan udang menggunakan bahan kimia berupa hormon, antibiotik, pestisida, pengawet dan penggemuk. Bahan kimia tersebut tersisa dalam daging yang kemudian dimakan manusia. Ancaman penyakit seperti sapi gila, flu burung dan flu babi juga membuat orang menghindari makan daging.

Banyak orang mulai sadar bahwa pola makan vegetarian meningkatkan kekebalan tubuh, sehingga tidak sering sakit.

Kedua, pelestarian lingkungan menyebabkan banyak aktivis lingkungan menjadi vegetarian. Pada era 1980 an, ada kampanye selamatkan hutan Amazon, yang memicu gerakan anti daging sapi, terutama hamburger dari gerai cepat saji. Alasannya: ratusan ribu hektar hutan Amazon ditebang untuk dijadikan padang rumput bagi peternakan sapi; dagingnya dikirim ke Amerika Serikat untuk dibuat hamburger. Karena itu, banyak aktivis lingkungan memboikot gerai hamburger.

Diperlukan 13 kalori input untuk menghasilkan 1 kalori dari daging sementara diperlukan hanya 6 kalori input untuk menghasilkan 1 kalori dari pangan nabati. Diperlukan 25 gallon air untuk menghasilkan satu pon gandum, tapi diperlukan 5,000 gallon air untuk menghasilkan satu pon daging sapi Kalifornia. Artinya, peternakan hewan amat boros sumber daya dan energi.

Ketiga, pemanasan global. Vegetarianianisme juga dianggap sebagai cara untuk mengatasi pemanasan global yang menyebabkan perubahan iklim. Produksi daging menimbulkan emisi gas rumah kaca (penyebab pemanasan global) berupa metana. Operasi peternakan dan pengangkutan daging menggunakan bahan bakar fosil cukup besar yang memicu pemanasan global. pabrik. Laporan Inter-governmental Panel on Climate Change (IPCC) menyebutkan salah satu solusi mengatasi perubahan iklim adalah mengurangi konsumsi daging.

Keempat, keadilan dan etika. Setiap tahun 800 juta orang kelaparan di dunia, dan 20 juta orang meninggal karena kekurangan gizi. Jika orang Amerika mengurangi makan daging 10% saja, maka seratus juta orang bisa diberi makan dari lahan peternakan yang diubah menjadi ladang pangan. Peternakan modern memberi makan jagung dan kedelai pada hewan, yang kemudian disembelih untuk menghasilkan daging bagi orang kaya, dengan harga yang disubsidi pemerintah. Ini adalah ketidakadilan. Lebih banyak pangan yang bisa dihasilkan bila orang tidak menghabiskan sumberdaya untuk memproduksi daging.

Banyak orang di Barat berhenti makan daging setelah melihat kekejaman terhadap hewan di peternakan dan rumah jagal. Bayangkan anak sapi yang tidak mendapatkan susu karena induknya harus memenuhi produksi susu untuk manusia. Di timur, etika tindakan non-kekerasan (ahimsa) merupakan alasan untuk menjadi vegetarian.

Kelima, agama dan spiritualitas. Banyak pemeluk agama Hindu, Buddha dan Jain menjadi vegetarian karena mengikuti anjuran agama. Banyak keluarga di India, adalah vegetarian secara turun temurun. Ada pula orang atau sekte dari agama lain yang menjadi vegetarian karena alasan spiritualisme, yaitu sikap anti kekerasan dan sayang pada semua makhluk ciptaan Tuhan.

Vegetarian adalah sebutan bagi orang yang hanya makan tumbuh-tumbuhan dan tidak mengkonsumsi makanan yang berasal dari mahluk hidup seperti daging, unggas, ikan atau hasil olahannya. Pertama kali istilah Vegetarian digunakan secara formal pada tanggal 30 September 1847 oleh Joseph Brotherton dan kawan-kawan di Northwood Villa, Kent, Inggris. Saat itu adalah pertemuan pengukuhan dari Vegetarian Society Inggris.

Kata Vegetarian ini berasal dari bahasa Latin vegetus berarti keseluruhan, sehat, segar, hidup. Penyebutan secara umum mereka yang tidak makan daging sebelum tahun 1847 sebagai 'Pythagorean' atau mengikuti 'Sistem Pythagorean'. Definisi asli dari 'vegetarian' adalah dengan atau tanpa telur atau produk olahannya. Definisi ini masih digunakan hingga sekarang oleh Vegetarian Society. 

Sejarah mencatat bahwa pola vegetarian sudah dilakukan oleh sekelompok orang seperti di Tiongkok dan India yang sudah menerapakan pola ini bahkan sebelum masehi. Mereka menerapkan pola hidup vegetarian untuk menghormati dan menghargai sesama dan menghormati makhluk hidup. 

Jenis-jenis Vegetarian

Ragam vegetarian dapat dibagi menjadi beberapa kelompok berdasarkan tingkat kekuatannya meninggalkan konsumsi produk hewani.

Pengelompokkan Vegetarian yang lazim dikenal di masyarakat ada 4, yaitu :

1. Pesco/pollo Vegetarian (semi-vegetarian) adalah kelompok yang masih mengkonsumsi produk daging tertentu misalnya daging ayam dan ikan tapi meninggalkan kelompok daging merah.

2. Lacto-ovo Vegetarian adalah kelompok yang masih mengkonsumsi telur dan produk susu dan menghindari segala jenis daging termasuk ikan. Penyebutan kelompok yang mengkonsumsi susu tapi tidak mengkonsumsi telur disebut lacto-vegetarian, sedangkan yang mengkonsumsi telur tapi tidak mengkonsumsi susu disebut ovo-vegetarian.

3. Vegan adalah Vegetarian murni yang hanya mengkonsumsi biji-bijian, kacang-kacangan, sayur-sayuran dan buah-buahan. Kelompok ini sama sekali tidak mengkonsumsi produk hewani maupun turunannya, termasuk gelatin, keju, yogurt. Mereka juga menghindari madu, royal-jeli dan produk turunan serangga. Bahkan sebagian penganut vegan menghindari penggunaan produk hewani seperti kulit hewan ataupun kosmetik yang mengandung produk hewani.

4. Lakto, adalah vegetarian yang mengonsumsi makanan nabati, susu dan produk olahannya.

Dampak Vegetarian bagi Status Gizi

Vegetarian terbukti sangat bermanfaat dalam mencegah munculnya berbagai gangguan penyakit. Meskipun begitu perlu diingat bahwa makanan hewani seperti daging, ayam, susu dan telur merupakan makanan kaya zat gizi. Kandungan protein bahan makanan hewani sangat lengkap. Vitamin dan mineral yang terkandung dalam bahan makanan hewani berbeda dengan bahan makanan nabati yang kandungan gizinya cenderung kurang lengkap. Oleh karena itu, sebagai penganut vegetarian, agar tetap sehat, harus pandai-pandai mengatur dietnya, pandai membuat variasi diet, mengkonsumsi makanan yang lebih beragam agar kebutuhan nutrisinya tetap terpenuhi dengan baik.

Vegetarian murni, yang dikenal sebagai vegan, seringkali mengalami defisiensi atau kekurangan nutrisi, seperti defisiensi protein, zat besi, kalsium, seng, vitamin D, riboflavin, B12, Yodium dan asam lemak omega 3. sejumlah vegetarian ditemukan menderita anemia. Hal itu terjadi karena mereka tidak pandai mengatur diet.

Defisiensi zat makanan yang sering dialami oleh vegetarian adalah sebagai berikut :

1. Kekurangan Protein

Meskipun sejumlah kacang-kacangan mengandung protein yang tinggi, tetapi jenis asam amino yang dibutuhkan tidaklah selengkap yang ada di sumber hewani. Biasanya, sumber nabati kekurangan satu atau lebih asam amino esensial yang dibutuhkan. Asam amino esensial adalah asam amino yang sangat dibutuhkan tubuh untuk membentuk protein tetapi tubuh tidak dapat memproduksinya dan harus mendapatkannya dari sumber lain. Karena itu, untuk memenuhi kebutuhan asam amino esensial, disarankan untuk tidak hanya mengkonsumsi satu jenis pangan nabati suber protein saja, tetapi beberapa macam jenis. 

2. Kekurangan Lemak

Banyak mengkonsumsi lemak akan meningkatkan kolesterol dalam darah, yang memicu terjadinya penyakit jantung koroner dan arterosklerosis. Walaupun begitu, lemak juga memiliki poeranan yang sangat penting bagi tubuh, yakni sebagai sumber kalori dan pembentuk membran sel. Selain itu, lemak membantu pelarutan vitamin-vitamin larut lemak seperti A, D, E, dan K. Sehingga, dengan tidaknya adanya lemak, akan mengganggu penyerapan vitamin ini.

Maka dari itu, bagi para vegan dianjrkan untuk mengatur dietnya secara benar agar tidak kekurangan lemak. Lemak ada dalam beberapa sumber nabati, seperti alpukat, dan kacang-kacangan.

3. Kekurangan vitamin B12

Vitamin B12 sangat penting bagi tubuh. Vitamin ini mampu meningkatkan nafsu makan dan mencegah terjadinya anemia (kurang darah). Seseorang yang mengalami defisiensi B12 akan mengalami gangguan pembentukan sel darah merah.

Sebagian besar makanan yang mengandung vitamin B12 adalah makanan yang berasal dari hewan, seperti hati, ikan, kepiting, unggas dan susu. Jadi defisiensi vitamin B12 ini banyak menimpa mereka yang menerapkan pola makan vegetarian berjenis vegan. Untuk mereka yang menerapkan pola makan vegetarian berjenis lacto maupun lacto ovo masih dapat memperoleh asupan vitamin B12 dari susu dan telur.

Hal yang dapat menyebabkan seseorang vegetarian terserang defisiensi vitamin B12 juga bisa terjadi karena kelebihan asupan vitamin C, karena vitamin C dosis tinggi (500mg/hari) justru akan merusak vitamin B12, mengubah vitamin B12 menjadi bentuk yang tidak aktif atau analognya yang ternyata justru merupakan antivitamin B12 sehingga mengakibatkan defisiensi vitamin B12.

4. Kekurangan vitamin A

Pada prinsipnya vitamin A hanya terdapat pada produk hewani. Tumbuh-tumbuhan hanya mengandung beta karotin yang merupakan suatu substansi yang didalam tubuh dapat diubah menjadi vitamin A. vegetarian hanya mendapat vitamin A dari produk nabati. Hal tersebut sebenarnya tidak betul karena konversi beta karotin menjadi vitamin A hanya dapat terjadi diempedu. Ini berarti seseorang harus mengkonsumsi lemak bersama karotin untuk memicu sekresi empedu. Perlu ditambahkan bahwa orang-orang yang mengalami hipotiroidismus ataupun diabetes tidak dapat atau kecil kemungkinan mengubah beta karoten menjadi vitamin A. baik sekali jika seseorang mau mengkonsumsi mentega. Mentega yang didapatkan dari sapi mengandung vitamin A yang tinggi dan akan merangsang usus untuk mengubah vitamin A menjadi vitamin A aktif. Vitamin A sangat diperlukan oleh tubuh untuk membantu tubuh menggunakan protein dan mineral.

5. Kekurangan vitamin D

Seperti halnya kalsium, vitamin D juga banyak terdapat pada berbagai bahan makanan yang berasal dari hewan. Vegetarian yang tinggal didaerah subtropis seringkali menderita defisiensi vitamin ini. Sumber vitamin D adalah minyak ikan, hati, sarden, makarel, tuna, hering, salmon, kuning telur, susu serta berbagai produk dari hewan.

6. Kekurangan Zat Besi

Zat besi memiliki peran besar dalam transportasi dan metabolisme oksigen di dalam tubuh, kekebalan, perkembangan kognitif, pengaturan suhu, metabolisme energi dan performa kerja.

Banyak hal yang dapt menjadikan seseorang vegetarian terserang defisiensi zat besi, diantaranya:

a) Banyak mengkonsumsi sayuran. Padahal sayuran banyak mengandung asam fitat dan asam oksalat. Kedua jenis zat ini bersifat mengikat zat besi. Jadi logis bila seorang vegetarian menderita defisiensi zat besi mengingat zat besi yang dikonsumsinya banyak yang diikat oleh asam oksalat dan asam fitat dan tidak dapat diserap oleh tubuh.

b) Tidak atau kurang mengkonsumsi daging. Padahal daging merupakan sumber zat besi yang sangat baik. Jadi sangat logis pula bila vegetarian yang tidak pandai mengatur dietnya mengalami defisiensi zat gizi.

7. Kekurangan Kalsium

Mineral kalsium sangat penting bagi tubuh. Kalsium diperlukan dalam jumlah relatif besar untuk membentuk tulang dan gigi, kontraksi otot, dan transmisi impuls syaraf, permeabilitas seluler membran, detak jantung, penyerapan vitamin B12, serta mempengaruhi tekanan darah arterial. Kadar kalsium yang tepat dalam darah akan mengurangi risiko penyakit jantung, stroke, kanker usus dan kalkulus renalis.

Jumlah kalsium yang dapat diserap oleh tubuh tergantung komposisi makanan,serat, dan PH usus. Kalsium mudah diserap bila dalam kondisi asam atau diberikan bersama proteinn dan laktosa. Sebaliknya, penyerapan akan terhambat bila ada bersama asam oksalat.

Sayuran hijau,seperti sawi, bayam dan brokoli cukup kaya akan kalsium. Namun ada sayuran hijau dan buah tertentuyang mengandung asam oksalat, seperti belimbing, kol atau kubis. Nasi yang mengandung asam fitat juga menghalangi penyerapan kalsium.

Untuk menghindari defisiensi kalsium, vegetarian harus menghindari sayuran dan buah-buahan yang mengandung asam oksalat tinggi seperti kol dan belimbing.

8. Kekurangan Zink

Mineral ini berperan dalam pembentukan DNA dan RNA protein, insulin dan sperma, sebagai antioksidan, membantu pertumbuhan rambut dan kuku, serta berperan dalam metaboilisme karbohidrat, lemak dan protein.

Sejumlah sayuran memproduksi asam fitat yang mampu mengikat zink sehingga jumlah zink yang dapat diserap tubuh menjadi sedikit. Orang yang mengkonsumsi makanan dengan kandungan asam fitat yang tinggi gampang mengalami defisiensi zink.

Zink banyak terdapat pada daging dan tulang dan hanya ada dalam jumlah kecil pada makanan nabati. Yang harus diingat adalah bahwa kalsium juga mengurangi penyerapan zink karena kalsium juga bersifat mengikat zink. Akibatnya, diet yang mengandung terlalu banyak kalsium juga akan menurunkan jumlah yang dapat diserap. Karena itu konsumsi makanan yang mengandung kalsium tinggi juga harus dibatasi. Jadi baik vegetarian maupun non vegetarian harus pandai mengatur konsumsi komposisi makanannya agar tidak mengalami defisiensi zink.

Kategori Pelaku Vegetarian

Tidak ada ketegori yang pasti dalam pelaksanaan vegetarian. Mulai dari balita sampai orang tua boleh menjadi seorang vegetarian. Akan tetapi, perlu diperhatikan kebutuhan gizi masing-masing orang yang menjadi vegan. Karena, tiap umur memiliki kebutuhan gizi yang berbeda. Seperti halnya balita dan orang dewasa di mana kebutuhan energi mereka berbeda. Selain itu, profesi seorang vegan juga mempengaruhi kebutuhan energinya. Contohnya seorang olahragawan yang sebaiknya tidak menjadi vegan. Karena daya tahan tubuhnya akan menjadi lemah, dan mudah lelah karena tidak mendapat asupan gizi dari sumber hewani.

Untuk anak balita sendiri, balita vegetarian dan non vegetarian tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan. Menurut penelitiannya, 56% balita vegetarian dan 57,5% non vegetarian berstatus gizi (IMT/U) normal; 25,3% balita vegetarian dan 21,9% non vegetarian berisiko gemuk; 13,3% balita vegetarian dan 8,2% non vegetarian yang gemuk; 5,3% balita vegetarian dan 12,3% non vegetarian yang sudah obesitas.

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "Latar Belakang dan Cara Hidup Vegetarian"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

google.com, pub-3857072382145602, DIRECT, f08c47fec0942fa0

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel