Karakter Koleris – Si Pemimpin
Bahkan dalam sebuah penelitian yang dilakukan oleh Carnegie Institute of Technology, faktor yang menentukan kesuksesan seseorang 15% adalah faktor teknis (di mana orang itu terampil di bidangnya) dan 80% ditentukan oleh kemampuan dia dalam berkomunikasi dengan orang lain.
“Sudah tidak jamannya lagi orang-orang egois berada di puncak. Saat ini tuntutan hidup semakin sulit, dan orang-orang pun juga semakin memikirkan dirinya sendiri. Namun orang-orang yang mampu mendukung orang lain mencapai apa yang diinginkan, justru dialah yang akan menuju ke puncak.” (Dale Carnegie – Pakar Komunikasi Dunia).
Berhubungan dengan orang lain memerlukan keterampilan tersendiri.Salah satu keterampilan yang penting adalah mampu memperlakukan orang lain sesuai dengan bagaimana dia ingin diperlakukan. Setiap orang memiliki karakter yang berbeda-beda, dan setiap orang perlu diperlakukan dengan cara yang berbeda pula.
Tunggu dulu, sebelum Anda memiliki keterampilan untuk menilai orang lain, kenapa Anda tidak menilai siapa diri Anda yang sebenarnya? Ingin tahu caranya? Sangat mudah sekali.
Setelah ini Anda akan melihat 4 buah gambar. Anda cukup memilih satu yang paling menarik, dan biasanya itu adalah gambar pertama yang membuat Anda langsung jatuh hati. Pilihan Anda tidak boleh berubah. Anda hanya diberi waktu 5 detik untuk melihat gambarnya. Hitung saja dalam hati.
Yak dalam waktu kurang dari 5 detik, pilih satu gambar mulai sekarang!!
Secara umum ada 4 karakter manusia yang terdiri dari karakter koleris, melankolis, sanguinis, dan plegmatis. Anda juga memiliki keempat karakter ini. Iya betul keempat-empatnya Anda miliki, dan biasanya ada 1 sifat/karakter yang sangat dominan. Sifat yang dominan itu adalah gambar yang Anda pilih di atas.
Seperti apa karakter dari masing-masing 4 sifat itu, dan Anda termasuk yang mana? Mari kita bahas satu per satu.
Orang koleris merupakan orang yang sangat dominan, dan kata koleris jika diartikan ke bahasa indonesia artinya adalah dominan. Jika Anda memilih gambar Z maka Anda cenderung memiliki sifat ini.
Orang koleris sangat tegas dilihat dari cara bicaranya. Orang tipe ini tidak suka basa-basi. Yang utama baginya, hanyalah yang penting-penting saja. Ia lebih menyukai obrolan yang to the point (langsung ke intinya).
Dalam organisasi ia memiliki jiwa kepemimpinan yang sangat tinggi. Ia merupakan orang yang suka memberikan saran-saran positif bagi organisasi dan timnya, dan cenderung bukan orang yang pendiam. Lebih tepatnya, ia merupakan seorang tukang perintah.
Orang-orang koleris merupakan orang yang suka dengan kontrol, perintah dan kendali. Baginya segala sesuatu harus berjalan sesuai keinginannya, dan jika tidak maka ia akan langsung mengutarakan keberatannya tersebut. Ia tidak menyukai orang yang berada di atas posisinya, dan orang koleris cenderung ingin menjadi seorang pemimpin.
Ia merupakan seorang pengambil keputusan yang cepat. Dan ia mampu menguasai kondisi dalam keadaan yang genting sekalipun. Dalam kondisi seperti itu ia akan maju dan menunjukkan jatidirinya sebagai seorang pemimpin sejati.
Di balik kelebihan-kelebihan orang koleris, ada sesuatu yang menjadi kekurangan bagi orang dengan karakter ini, yaitu emosinya yang meledak-ledak. Orang koleris sangat mudah marah, apalagi jika ada seseorang yang memancing kemarahannya. Ia juga mudah marah jika sesuatu berlangsung tidak sesuai dengan harapan dan cara-caranya. Orang koleris langsung tertantang jika Anda yang berani mengatakan bahwa ia SALAH!
Orang koleris cenderung memiliki sedikit kawan, karena entah kenapa, baginya orang-orang yang kurang bermanfaat untuk tujuannya, maka mereka semua dianggap tidak penting. Tidak bermaksud negatif, orang koleris memang menyeleksi kawan dan sahabat.
Orang-orang yang dianggap negatif, dan tidak positif maka secara otomatis akan dijauhi dengan sendirinya oleh si koleris. Ini bisa menjadi hal yang sangat baik, karena orang koleris akan mudah mencapai tujuannya dengan didukung sahabat/kerabat yang memang dapat membantunya.
Walau demikian karena sifat selektifnya ini, orang koleris sering disebut si cuek, karena memang cueknya luar biasa. Sekali lagi, cueknya orang koleris bisa bersifat positif maupun negatif, tergantung konteks situasi dan kondisinya.
Mereka adalah orang yang HARUS SAAT INI JUGA. Mereka ingin semuanya berjalan dengan cepat. “Sekarang atau tidak sama sekali!” Itulah kira-kira kata yang sering keluar dari mulut mereka. Mereka tidak suka menunda-nunda dan lebih terkesan terburu-buru.
Pernahkah Anda bertemu orang seperti ini? Atau barangkali Anda sendiri seperti ini?
Orang-orang di golongan ini biasanya mudah berada di puncak kepemimpinan, karena memang ia sudah ditakdirkan untuk menjadi pemimpin. Entah bagaimana alasannya, seakan-akan mereka memang berbakat untuk menjadi pembicara yang ulung. Orang-orang ini kerjanya sangat cepat, dan tidak suka berbelit-belit.
Mereka selalu ingin menjadi nomor satu di lingkungannya, dan tidak ingin menjadi nomor dua. Mereka harus mengambil kendali dan cenderung tidak mau diatur.
Mereka adalah orang yang mudah sekali terlibat dalam suatu perdebatan, dan tidak mau pendapatnya disalahkan. Mereka adalah „orang yang selalu ingin dianggap benar’.
Untuk dapat mengetahui secara cepat orang-orang dengan karakter ini, cara paling mudahnya adalah melihat sorot matanya. Orang-orang di karakter ini memiliki sorot mata yang tajam.
Sebenarnya jika Anda sudah sering mempraktekkan kemampuan membaca karakter seseorang dari wajahnya (sorot matanya), maka Anda akan langsung tahu, orang-orang dengan sorot mata tajam seperti ini adalah orang koleris. Tidak sampai 5 detik (jika Anda sudah terbiasa), maka Anda akan langsung tahu karakter mereka.
Jika Anda masih sulit mengenali mereka melalui ekspresi mukanya (memang diperlukan latihan), maka Anda bisa ketahui dari pola pembicaraan antara Anda dengannya.
Saat Anda pertama kali bertemu dengan orang koleris, maka mereka umumnya selalu memulai pembicaraan terlebih dahulu. Dan tahu apa yang mereka bicarakan pertama kali? Adalah diri mereka sendiri. Mereka selalu berorietasi pada diri mereka sendiri. Membicarakan diri mereka sendiri, dan ingin agar kawan bicaranya membicarakan tentang dirinya sendiri.
Orang koleris menyukai diri mereka sendiri. Dan bagi mereka, diri merekalah orang yang paling pantas dibanggakan, dan mereka menganggap diri mereka selalu benar.
Mereka biasanya memulai pembicaraan tentang prestasi-prestasi yang pernah mereka capai, dan menganggap prestasi orang lain sebagai prestasi yang biasa-biasa saja. Satu hal yang paling menarik bagi mereka adalah bagaimana mereka tampak menjadi orang yang paling hebat.
Mereka juga sering membicarakan tentang kesibukan-kesibukan, jadwal atau rencana (planning) mereka selanjutnya. Dan sangat sering bagi beberapa kawan bicaranya yang dalam hati mengatakan “emang penting ya?” atau “terus harus bilang WOW gitu??” Karena memang begitulah, pembicaraan dengan orang koleris adalah sebagian besar seputar dirinya sendiri.
Anda pernah ketemu orang yang ketika bertemu Anda, dia sering sekali menasehati Anda?
Benar sekali, orang koleris memang suka menasehati. Orang koleris merasa senang jika dia bisa memberi tahukan hal yang seharusnya kepada orang lain, apa yang harus orang lain itu lakukan. Mereka harus menjadi yang paling benar, dan jika Anda tiba-tiba dinasehati oleh mereka (bahkan sering) maka bersabarlah, karena memang seperti itulah karakter dasar mereka.
Setiap sifat maupun karakter itu memiliki maksud yang positif. Jadi misalnya Anda bertemu dengan orang koleris, kemudian orang itu selalu menasehati Anda, maka pada dasarnya itu bukanlah sifat yang negatif. Karena dari sudut pandang orang koleris tersebut, bagi mereka untuk dapat memberitahu sesuatu yang benar kepada orang lain, adalah hal yang sangat positif dan harus dilakukan.
Oleh karena itu, kita harus mampu memahami karakter-karakter ini, sehingga dengan siapapun kita bertemu nantinya, kita dapat memahami maksud dari perilaku orang lain terhadap kita. Dan tentunya jangan sampai kita hanya berpikir sepihak saja. Misal karena kita kurang paham dengan karakter mereka, lalu kita memberi cap orang-orang koleris sombong, maka itu sebuah kesalahan besar. Kita harus mampu berada di posisinya dia, berada di persepsinya sehingga lebih mudah memahami mereka.
Sekarang mari kita bahas, bagaimana cara komunikasi yang smart menghadapi orang koleris ini? Orang koleris adalah orang yang paling tidak suka didebat, ia lebih mengharapkan jawaban “IYA” dari lawan bicaranya. Oleh karena itu apapun yang ia katakan, maka jawablah “iya”, atau jika Anda tidak setuju dengan pendapatnya, maka Anda sekedar mengikuti pembicaraan saja seperti “oh gitu ya..”, “hmmm...” dan sebagainya yang semakna.
Orang koleris harus menjadi pusat pembicaraan, dan usahakan ia berada di depan dalam fokus pembicaraannya. Ia suka memulai pembicaraan, dan yang sering ia bahas adalah dirinya sendiri, ataupun prestasi-prestasinya, keluarganya dan semua yang berfokus pada dirinya. Apa yang harus kita lakukan? Ya cukup didengarkan dengan seksama.
Orang koleris senang dengan teman bicara yang mendengarkan dirinya berbicara, apapun yang dibicarakan. Oleh karena itu kalau Anda cermati seksama, hampir semua sahabat orang koleris adalah orang plegmatis (dibahas kemudian).
Jika Anda bertemu dengan orang yang belum Anda kenal, dan kebetulan ia adalah orang koleris, maka strategi utamanya adalah mendengarkan. Dengarkanlah ia, apapun yang ia katakan. Bahkan dengarkan dengan antusias, layaknya kita benar-benar menikmati pembicaraan itu.
Bagaimana mendengarkan antusias itu? Yaitu pada saat mendengarkan kita selalu ingin mendengarkan kelanjutan ceritannya. Misalnya dengan sering bertanya, “Oh gitu ya pak/bu, terus-terus gimana... oh gitu ya.. terus-terus..”. Saya yakin Anda paham, selanjutnya gunakanlah gaya bahasa Anda sendiri untuk membuat mereka semakin banyak bercerita.
Nah jika orang koleris sudah senang dengan kita (biasanya ditandai dengan ia mulai mendengarkan perkataan kita), maka kita dapat memberikan masukan-masukan ide, atau arah tujuan pembicaraan kita. Dalam istilah ilmu NLP (neuro linguistic programming) ini kita sebut dengan leading. Pada kondisi ini biasanya orang koleris mau mendengarkan Anda, menerima saran Anda, bahkan mau membantu Anda. Mudah bukan?
0 Response to "Karakter Koleris – Si Pemimpin"
Posting Komentar