Pengangguran dan Penyebabnya
Pengangguran atau tuna karya adalah istilah untuk orang yang tidak bekerja sama sekali, sedang mencari kerja, bekerja kurang dari dua hari selama seminggu, atau seseorang yang sedang berusaha mendapatkan pekerjaan yang layak. Pengangguran umumnya disebabkan karena jumlah angkatan kerja atau para pencari kerja tidak sebanding dengan jumlah lapangan kerja yang ada yang mampu menyerapnya. Pengangguran seringkali menjadi masalah dalam perekonomian karena dengan adanya pengangguran, produktivitas dan pendapatan masyarakat akan berkurang sehingga dapat menyebabkan timbulnya Kemiskinan dan masalah-masalah sosial lainnya.
Jenis Jenis Pengangguran
Berdasarkan jam kerja, pengangguran dikelompokkan menjadi 3 macam:
Pengangguran Terselubung (Disguised Unemployment) adalah tenaga kerja yang tidak bekerja secara optimal karena suatu alasan tertentu.
Setengah Menganggur (Under Unemployment) adalah tenaga kerja yang tidak bekerja secara optimal karena tidak ada lapangan pekerjaan, biasanya tenaga kerja setengah menganggur ini merupakan tenaga kerja yang bekerja kurang dari 35 jam selama seminggu.
Pengangguran Terbuka (Open Unemployment) adalah tenaga kerja yang sungguh-sungguh tidak mempunyai pekerjaan. Pengganguran jenis ini cukup banyak karena memang belum mendapat pekerjaan padahal telah berusaha secara maksimal.
Sedangkan di lihat dari faktor penyebabnya, jenis-jenis pengangguran masih bisa di perinci lagi yaitu, meliputi:
Pengangguran friksional
Pengangguran konjungtural
Pengangguran struktural
Pengangguran musiman
Pengangguran siklikal
Pengangguran teknologi
Pengangguran siklus
Pengangguran umumnya disebabkan karena jumlah angkatan kerja tidak sebanding dengan jumlah lapangan pekerjaan yang mampu menyerapnya. Pengangguran seringkali menjadi masalah dalam perekonomian karena dengan adanya pengangguran, produktivitas dan pendapatan masyarakat akan berkurang sehingga dapat menyebabkan timbulnya kemiskinan dan masalah-masalah sosial lainnya.
Ada beberapa sebab mengapa seseorang bisa tidak bekerja alias nganggur tanpa pekerjaan yang menghasilkan cukup uang :
1. Melamar pekerjaan yang tidak sesuai dengan latar belakang pendidikan dan kemampuan diri. Tanpa pengalaman yang cukup maka seseorang akan sulit untuk mendapat pekerjaan yang dilamar. Terkadang memiliki ijasah dengan nilai bagus pun tidak membantu jika berasal dari sekolah/kampus yang tidak ternama.
2. Terlalu menuntut gaji yang besar ketika melamar kerja sehingga bisa memberatkan perusahaan. Mintalah gaji yang standar sesuai dengan kebutuhan hidup jika masih pemula / fresh graduate, kecuali memiliki keahlian yang langka/jarang dipunyai orang lain atau pengalaman jam terbang yang tinggi.
3. Melamar pada perusahaan yang tidak membuka lowongan kerja sehingga lamaran yang masuk akan ditampung atau langsung dibuang ke tempat sampah. Jangan mendatangi pintu perusahaan satu persatu untuk menawarkan diri sebagai pegawai. Setiap perusahaan memiliki cara masing-masing dalam mencari sdm yang diinginkan.
4. Melamar kerja dengan format lamaran dan lampiran yang tidak tepat akan mempersulit pelamar untuk maju ke babak tahapan selanjutnya. Gunakan surat lamaran dan cv (Curriculum Vittaae) yang mengikuti trend jaman, modern, ketik komputer, desain yang rapi, dan lain-lain.
5. Tidak mau kerja di perusahaan yang tidak terkenal dan perusahaan yang memberikan gaji tunjangan kecil (gengsi tinggi). Sebaiknya dicoba saja dulu tawaran pekerjaan yang ada daripada nanti menyesal. Terkadang perusahaan menugaskan karyawan baru bekerja di suatu daerah namun ditolak dengan berbagai alasan. Jika anda komit sebaiknya jalani saja peluang yang ada karena bisa jadi hanya sarana untuk mengetes kesiapan, keandalan atau kemampuan anda.
6. Pencari kerja malas untuk melamar kerja dan lebih suka santai-santai di rumah menikmati hidup. Mungkin orang semacam ini punya sumber pemasukan dari berbagai sumber pasif. Orang yang memiliki penyakit atau cacat tubuh biasanya minder dan merasa rendah diri dari orang normal. Padahal belum tentu begitu jika kita punya suatu kemampuan atau bakat yang jarang dipunyai orang lain.
7. Kondisi ekonomi yang sedang jatuh dapat membuat permintaan akan tenaga kerja tidak sebanding dengan penawaran tenaga kerja sehingga menyebabkan banyak phk dan lowongan kerja baru yang langka. Usaha kecil dan menengah (ukm) sangat penting untuk dikembangkan dengan semangat wirausaha yang tinggi. Untuk itu diperlukan peran serta pemerintah dan masyarakat untuk menumbuhkembangkan ukm-ukm yang ada secara profesional.
Pada waktu pengangguran tinggi, kenaikan harga-harga relative lambat, akan tetapi semakin rendah pengangguran, semakin tinggi tingkat inflasi yang berlaku.
Semakin tinggi tingkat pengangguran semakin cepat kenaikan tingkat upah dan harga; dan semakin tinggi harapan inflasi akan semakin cepat pula kenaikan tingkat upah .
Jadi, di teori ekonomi makro, ada perdebatan klasik masalah inflasi dan pengangguran yang dikenal luas dengan Kurva Phillips (yang sebetulnya belum terbukti salah dan benar secara umum di semua ekonomi/negara). Kurva tersebut menggambarkan adanya hubungan negatif antara laju inflasi dengan pengangguran: Laju inflasi tinggi, pengangguran rendah (dan output tinggi). Akan tetapi kebalikannya juga justru dapat terjadi yakni kenaikan harga-harga secara umum, yang dilihat dari laju inflasi akan menurunkan output (produksi nasional) dan dengan sendirinya meningkatkan pengangguran.
Hubungan inflasi, output dan pengangguran (tiga hal yang sangat sentral dalam kebijakan makroekonomi) sangat ditentukan oleh aggregat penawaran dan permintaan terhadap barang-barang dan jasa-jasa. Apabila aggregat permintaan meningkat, permintaan terhadap tenaga kerja akan meningkat (dengan sendirinya pengangguran berkurang) dan produksi nasional juga meningkat (dengan sendirinya pertumbuhan ekonomi meningkat).
Akan tetapi, sebaliknya kenaikan aggregat permintaan tersebut akan menaikkan harga-harga (meningkatkan laju inflasi). Ini yang dinamakan hubungan negatif inflasi dan pengangguran. Di tahun 50-an dan 60-an, hubungan negatif ini luas ditemukan di negeri maju seperti Inggris dan Amerika.
0 Response to "Pengangguran dan Penyebabnya"
Posting Komentar